Cerita Fabel Anak Tentang Kejujuran
Tolongtangtugas - Cerita Fabel Anak Tentang Kejujuran yang akan kak Rasyid tulis pada kesempatan ini adalah pelajaran yang bagus untuk kalian yang ingin memaknai arti kejujuran.
Dalam fabel yang akan kita baca sekarang kakak akan menggunakan tokoh Pak Tani, Srigala dan Domba. Seperti apa kisah lengkap Cerita Fabel Anak Tentang Kejujuran ini, yuk kita baca.
Pak Tani si pemilik domba sangat menyayangi domba tersebut. Tiap hari dia selalu membawa domba kesayangannya ke padang rumput itu. Dengan seutas tali yang dipegangnya, dia memandu binatang piaraannya dengan telaten.
Domba pak Tani ada 7 ekor. Dua diantaranya adalah domba jantan dan 5 yang lain adalah betina. Semua domba itu terlihat senang saat sang majikan membawanya ke padang rumput. Dalam hati mereka berkata, “Yeah, asyik. Makan enak lagi.”
Begitulah ungkapan perasaan senang piaraan pak Tani. Hanya dengan diajak ke padang rumput, mereka bisa kegirangan karenanya. Bahkan saking senangnya, diantara tujuh domba itu sampai menarik-narik pak tani lewat tali yang mengalung di lehernya.
Niko adalah salah satu pejantan dalam kawanan domba milik pak Tani. Dialah domba yang paling bersemangat saat pemiliknya mengajak ke tempat favoritnya. Niko paling menonjol diantara yang lain.
Bila diamati dari kejauhan, tubuh Niko tampak paling besar. Maknya, dia dijuluki si bontot oleh kawanan domba yang lain. Selain tubuh Niko yang besar, dia memiliki kelebihan yang lain. Kelebihan tersebut adalah pandai bersandiwara.
Saking pandainya, Niko sering membuat teman-temannya di padang rumput terkecoh. Buktinya dua hari yang lalu, Nowan si domba jantan milik pak Tani yang lain dikelabuhi oleh Niko.
Saat itu, Niko pura-pura terjatuh dan terperosok dalam lubang. Setengah dari kakinya masuk ke dalam lubang, sehingga tubuhnya tidak bisa bergerak kemana-mana. “Tolong, tolong!” kata Niko dengan keras.
Panggilan suara ‘tolong’ Niko membuat Nowan terkejut. Dari kejauhan dia melihat Niko menjerit. Dengan sigapnya Nowan langsung berlari menghampiri Niko yang memita tolong.
Nowan : “Kamu kenapa, Niko?”
Niko : “Hahaha, kamu kena tipu. Aku tidak apa-apa kok, hanya sandiwara saja.”
Mendengar jawaban Niko, Nowan sedikit merasa marah. “Bisa-bisanya aku dibuat mainan. Bukankah keselamatan itu bukan hal yang lucu”, ucap Nowan dalam hati.
Setelah kejadian itu, meskipun agak marah, Nowan tidak menampakkan kemarahanya pada Niko. Dia masih bisa tersenyum meski temannya mengelabuhi dirinya tadi.
Sore hari pun tiba. Pak Tani mengajak hewan piaraannya pulang ke kandang. Semua domba pak Tani pulang dengan perut kenyang. Sesampainya di kandang, mereka tidur dengan lelapnya.
Kejadain Usil, sandiwara, seperti tadi sering Niko lakukan. Entah berapa kali ia sudah melakukannya pada domba-domba yang lain. Tak heran, kepandaian bersandiwara yang Niko punyai kemudian membuatnya dikenal sebagai domba yang suka berbohong.
Hingga suatu hari, terjadilah peristiwa yang tidak diduga-duga oleh Niko si tukang sandiwara. Dia bertemu seekor srigala lapar yang mencari mangsa untuk dimakan. Srigala tersebut mengendap perlahan mendekati Niko yang tidak sadar keberadaan srigala itu.
“Haaapp!” ....
Kaki Niko berhasil digigit oleh sang srigala lapar. Domba malang itu menjerit kesakitan. Tubuhnya gemetar melihat srigala berada di dekatnya. Ia tidak bisa berbuat apapun karena srigala itu kuku-kukunya tajam.
Satu-satunya cara agar selamat dari srigala adalah berteriak minta tolong.
Niko : “Tolong, tolong, tolong ..!”
Niko dengan sekuat tenaga berteriak minta tolong. Suaranya terdengar sampai ke telinga pak Tani dan teman-teman dombanya. Pak Tani yang mendengar suara minta tolong Niko, lalu berdiri dari tempat duduknya. Dia berjalan mencari sumber suara yang didengar tadi.
Nowan dan teman domba Niko yang lain saat itu tidak mempedulikan Niko yang malang. Mereka mengira, suara domba malang itu hanya sandiwara. Seperti biasa, Niko memang sudah sering melakukan hal itu pada teman-temannya.
Di tempat lain, Niko yang diterkam srigala kakinya mulai berdarah. Luka di kakinya terlihat memanjang akibat gigitan taring srigala. Niko tak berdaya. Teman-temannya tak ada yang menolong.
Akan tetapi beruntunglah nasib domba malang itu. Pak Tani dengan segera menemukan lokasi Niko digigit srigala. Dia berhasil selamat berkat sang majikan yang mendengarnya minta tolong.
Selesailah sudah Cerita Fabel Anak Tentang Kejujuran karangan kak Rasyid kali ini. Dari tokoh-tokoh dalam fabel di atas, kita bisa mengambil pelajaran/pesan moral yang berharga. Bahwa ucapan kita sangatlah menentukan siapa diri kita.
Jadi janganlah sekali-kali kita berbohong supaya teman, sahabat dan keluarga kita menaruh kepercayaan pada diri kita.
Baca Juga fabel karya kak Rasyid yang lain seperti Cerita Fabel Tentang Kerukunan dan Fabel Kura-Kura yang sebelumnya sudah kakak buat. Selamat membaca.
Salam hangat
Dalam fabel yang akan kita baca sekarang kakak akan menggunakan tokoh Pak Tani, Srigala dan Domba. Seperti apa kisah lengkap Cerita Fabel Anak Tentang Kejujuran ini, yuk kita baca.
Cerita Fabel Anak Tentang Kejujuran |
Domba Sayang, DombaYang Malang
Di sebuah desa Morowali terdapat sebuah padang rumput yang luas. Padang rumput itu dipenuhi rerumputan yang lebat. Berkat tempat yang hijau bak syurga ini, domba-domba bisa hidup dengan bahagianya.Pak Tani si pemilik domba sangat menyayangi domba tersebut. Tiap hari dia selalu membawa domba kesayangannya ke padang rumput itu. Dengan seutas tali yang dipegangnya, dia memandu binatang piaraannya dengan telaten.
Domba pak Tani ada 7 ekor. Dua diantaranya adalah domba jantan dan 5 yang lain adalah betina. Semua domba itu terlihat senang saat sang majikan membawanya ke padang rumput. Dalam hati mereka berkata, “Yeah, asyik. Makan enak lagi.”
Begitulah ungkapan perasaan senang piaraan pak Tani. Hanya dengan diajak ke padang rumput, mereka bisa kegirangan karenanya. Bahkan saking senangnya, diantara tujuh domba itu sampai menarik-narik pak tani lewat tali yang mengalung di lehernya.
Niko adalah salah satu pejantan dalam kawanan domba milik pak Tani. Dialah domba yang paling bersemangat saat pemiliknya mengajak ke tempat favoritnya. Niko paling menonjol diantara yang lain.
Bila diamati dari kejauhan, tubuh Niko tampak paling besar. Maknya, dia dijuluki si bontot oleh kawanan domba yang lain. Selain tubuh Niko yang besar, dia memiliki kelebihan yang lain. Kelebihan tersebut adalah pandai bersandiwara.
Saking pandainya, Niko sering membuat teman-temannya di padang rumput terkecoh. Buktinya dua hari yang lalu, Nowan si domba jantan milik pak Tani yang lain dikelabuhi oleh Niko.
Saat itu, Niko pura-pura terjatuh dan terperosok dalam lubang. Setengah dari kakinya masuk ke dalam lubang, sehingga tubuhnya tidak bisa bergerak kemana-mana. “Tolong, tolong!” kata Niko dengan keras.
Panggilan suara ‘tolong’ Niko membuat Nowan terkejut. Dari kejauhan dia melihat Niko menjerit. Dengan sigapnya Nowan langsung berlari menghampiri Niko yang memita tolong.
Nowan : “Kamu kenapa, Niko?”
Niko : “Hahaha, kamu kena tipu. Aku tidak apa-apa kok, hanya sandiwara saja.”
Mendengar jawaban Niko, Nowan sedikit merasa marah. “Bisa-bisanya aku dibuat mainan. Bukankah keselamatan itu bukan hal yang lucu”, ucap Nowan dalam hati.
Setelah kejadian itu, meskipun agak marah, Nowan tidak menampakkan kemarahanya pada Niko. Dia masih bisa tersenyum meski temannya mengelabuhi dirinya tadi.
Sore hari pun tiba. Pak Tani mengajak hewan piaraannya pulang ke kandang. Semua domba pak Tani pulang dengan perut kenyang. Sesampainya di kandang, mereka tidur dengan lelapnya.
Kejadain Usil, sandiwara, seperti tadi sering Niko lakukan. Entah berapa kali ia sudah melakukannya pada domba-domba yang lain. Tak heran, kepandaian bersandiwara yang Niko punyai kemudian membuatnya dikenal sebagai domba yang suka berbohong.
Hingga suatu hari, terjadilah peristiwa yang tidak diduga-duga oleh Niko si tukang sandiwara. Dia bertemu seekor srigala lapar yang mencari mangsa untuk dimakan. Srigala tersebut mengendap perlahan mendekati Niko yang tidak sadar keberadaan srigala itu.
“Haaapp!” ....
Kaki Niko berhasil digigit oleh sang srigala lapar. Domba malang itu menjerit kesakitan. Tubuhnya gemetar melihat srigala berada di dekatnya. Ia tidak bisa berbuat apapun karena srigala itu kuku-kukunya tajam.
Satu-satunya cara agar selamat dari srigala adalah berteriak minta tolong.
Niko : “Tolong, tolong, tolong ..!”
Niko dengan sekuat tenaga berteriak minta tolong. Suaranya terdengar sampai ke telinga pak Tani dan teman-teman dombanya. Pak Tani yang mendengar suara minta tolong Niko, lalu berdiri dari tempat duduknya. Dia berjalan mencari sumber suara yang didengar tadi.
Nowan dan teman domba Niko yang lain saat itu tidak mempedulikan Niko yang malang. Mereka mengira, suara domba malang itu hanya sandiwara. Seperti biasa, Niko memang sudah sering melakukan hal itu pada teman-temannya.
Di tempat lain, Niko yang diterkam srigala kakinya mulai berdarah. Luka di kakinya terlihat memanjang akibat gigitan taring srigala. Niko tak berdaya. Teman-temannya tak ada yang menolong.
Akan tetapi beruntunglah nasib domba malang itu. Pak Tani dengan segera menemukan lokasi Niko digigit srigala. Dia berhasil selamat berkat sang majikan yang mendengarnya minta tolong.
Pesan Moral : Janganlah bermain-main dengan ucapan. Karena sekali kamu tidak dipercaya, maka selamanya sulit mendapat kepercayaan.
Selesailah sudah Cerita Fabel Anak Tentang Kejujuran karangan kak Rasyid kali ini. Dari tokoh-tokoh dalam fabel di atas, kita bisa mengambil pelajaran/pesan moral yang berharga. Bahwa ucapan kita sangatlah menentukan siapa diri kita.
Jadi janganlah sekali-kali kita berbohong supaya teman, sahabat dan keluarga kita menaruh kepercayaan pada diri kita.
Baca Juga fabel karya kak Rasyid yang lain seperti Cerita Fabel Tentang Kerukunan dan Fabel Kura-Kura yang sebelumnya sudah kakak buat. Selamat membaca.
Salam hangat
Belum ada Komentar untuk "Cerita Fabel Anak Tentang Kejujuran"
Posting Komentar