Fabel Kemerdekaan RI Oleh Kak Rasyid
Tolongtangtugas – Kak Rasyid kali ini akan membuat fabel kemerdekaan Indonesia untuk kalian yang suka membaca cerita karangan kakak disini. Pernahkah kalian membaca fabel kemerdekaan RI?
Dalam fabel kali ini, akan mengisahkan Debi si rubah, Febi si kelinci, dan Lala si Merak. Tokoh-tokoh tersebut akan memberikan pelajaran bagaimana memaknai kemerdekaan. Nah, seperti apa kisah lengkapnya, ayo kita baca.
Baca Juga : Dongeng Gajah dan Semut
Seusai pelajaran di kelas, Ibu Fani memberi tiga sahabat itu tugas untuk membaca salah satu buku-buku pahlawan. Tugas itu pun segera dikerjakan oleh mereka saat jam istirahat sekolah. Mereka bersepakat untuk memilih buku Biografi Bung Karno (Ir. Soekarno) untuk dibaca.
Buku itu dipilih karena ketiganya sangat mengidolakan sosok Bung Karno. Mereka kagum pada prestasi beliau dan video-video pidatonya yang menginspirasi. Selain itu, kecerdasan yang dimiliki beliau membawanya menjadi Presiden pertama Republik Indonesia.
Jam Istirahat pun tiba, “Kring, Kring, Kring.” Suara bel istirahat berbunyi. Ketiga sahabat itu bergegas dengan semangatnya menuju perpustakaan.
Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di perpus. Debi si rubah mencari bukunya di bagian utara, Febi mencari di bagian selatan, dan Lala mencari bukunya di bagian tengah perpustakaan tersebut.
Debi : “Kok, bukunya tidak ada, ya !” Kata Debi
Dalam keadaan itu, Debi pun menjumpai dua temannya yang lain.
Debi : “Febi, Gimana. Ketemu buku Biografi Bung Karnonya?”
Febi : “Belum, Deb. Coba kita ke Lala, yuk?”
Debi & Febi : “Lala, sudah ketemu bukunya?”
Lala : “Duh, gimana, nih! Aku juga belum menemukannya.”
Ketiganya kebingungan. Buku yang dicari tak kunjung didapat. Lala pun akhirnya memutuskan untuk menanyakan buku itu pada Pak Tamin, penjaga perpus.
Lala : “Pak, apa buku Biografi Bung Karno dipinjam anak-anak?” Tanya Lala.
Jawaban si bapak cukup membuat meraka lega. Pak Tamin menjelaskan pada tiga hewan yang mencari buku itu bahwa buku tersebut ada padanya. Alhasil, penjaga perpus itu kemudian memberikannya pada Lala.
Buku Biografi akhirnya diperoleh, dengan gembira mereka membacanya. Secara bergantian Debi, Febi dan Lala membaca isi buku dan pesan-pesan di dalamnya. Ketiganya sangat antusias.
Hingga jam istirahat usai, tiga hewan tadi begitu khusuknya menyimak buku itu. Pada akhirnya, Pak Tamin penjaga perpus meminta mereka untuk kembali ke kelas. Jam pelajaran akan kembali dimulai.
Ada satu kalimat yang paling berkesan dalam benak Debi, Febi dan Lala. Kalimat itu adalah : BERMIMPILAH SETINGGI LANGIT. HINGGA SAAT TERJATUH, ENGKAU TERJATUH DIANTARA BINTANG-BINTANG. Kalimat inilah yang kemudian mereka ingat.
Kalimat itu bermakna agar setiap generasi muda Indonesia giat dalam belajar meraih cita-citanya. Pantang menyerah dalam setiap keadaan.
Debi, Febi dan Lala kemudian menjadikan pesan mutiara Bung Karno tersebut sebagai motivasi belajar bagi mereka. Menggapai mimpi dan cita-citanya masing-masing.
Nah, demikianlah cerita fabel kemerdekaan Indonesia ini kak Rasyid buat untuk kalian. Fabel Kemerdekaan Indonesia ini kakak tulis untuk mewarnai dan menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2019.
Semoga kalian yang membacanya dapat memetik pelajaran dalam cerita di atas.
Salam hangat
Dalam fabel kali ini, akan mengisahkan Debi si rubah, Febi si kelinci, dan Lala si Merak. Tokoh-tokoh tersebut akan memberikan pelajaran bagaimana memaknai kemerdekaan. Nah, seperti apa kisah lengkapnya, ayo kita baca.
Fabel Kemerdekaan |
Baca Juga : Dongeng Gajah dan Semut
Tiga Sahabat Memaknai Kemerdekaan
Tiga hewan yang bersahabat baik mendapat tugas dari Ibu guru di sekolahnya. Ketiga sahabat itu bernama Debi, Febi dan Lala. Sedangkan Ibu guru yang memberi tugas bernama Ibu Fani.Seusai pelajaran di kelas, Ibu Fani memberi tiga sahabat itu tugas untuk membaca salah satu buku-buku pahlawan. Tugas itu pun segera dikerjakan oleh mereka saat jam istirahat sekolah. Mereka bersepakat untuk memilih buku Biografi Bung Karno (Ir. Soekarno) untuk dibaca.
Buku itu dipilih karena ketiganya sangat mengidolakan sosok Bung Karno. Mereka kagum pada prestasi beliau dan video-video pidatonya yang menginspirasi. Selain itu, kecerdasan yang dimiliki beliau membawanya menjadi Presiden pertama Republik Indonesia.
Jam Istirahat pun tiba, “Kring, Kring, Kring.” Suara bel istirahat berbunyi. Ketiga sahabat itu bergegas dengan semangatnya menuju perpustakaan.
Beberapa menit kemudian mereka pun sampai di perpus. Debi si rubah mencari bukunya di bagian utara, Febi mencari di bagian selatan, dan Lala mencari bukunya di bagian tengah perpustakaan tersebut.
Debi : “Kok, bukunya tidak ada, ya !” Kata Debi
Dalam keadaan itu, Debi pun menjumpai dua temannya yang lain.
Debi : “Febi, Gimana. Ketemu buku Biografi Bung Karnonya?”
Febi : “Belum, Deb. Coba kita ke Lala, yuk?”
Debi & Febi : “Lala, sudah ketemu bukunya?”
Lala : “Duh, gimana, nih! Aku juga belum menemukannya.”
Ketiganya kebingungan. Buku yang dicari tak kunjung didapat. Lala pun akhirnya memutuskan untuk menanyakan buku itu pada Pak Tamin, penjaga perpus.
Lala : “Pak, apa buku Biografi Bung Karno dipinjam anak-anak?” Tanya Lala.
Jawaban si bapak cukup membuat meraka lega. Pak Tamin menjelaskan pada tiga hewan yang mencari buku itu bahwa buku tersebut ada padanya. Alhasil, penjaga perpus itu kemudian memberikannya pada Lala.
Buku Biografi akhirnya diperoleh, dengan gembira mereka membacanya. Secara bergantian Debi, Febi dan Lala membaca isi buku dan pesan-pesan di dalamnya. Ketiganya sangat antusias.
Hingga jam istirahat usai, tiga hewan tadi begitu khusuknya menyimak buku itu. Pada akhirnya, Pak Tamin penjaga perpus meminta mereka untuk kembali ke kelas. Jam pelajaran akan kembali dimulai.
Ada satu kalimat yang paling berkesan dalam benak Debi, Febi dan Lala. Kalimat itu adalah : BERMIMPILAH SETINGGI LANGIT. HINGGA SAAT TERJATUH, ENGKAU TERJATUH DIANTARA BINTANG-BINTANG. Kalimat inilah yang kemudian mereka ingat.
Kalimat itu bermakna agar setiap generasi muda Indonesia giat dalam belajar meraih cita-citanya. Pantang menyerah dalam setiap keadaan.
Debi, Febi dan Lala kemudian menjadikan pesan mutiara Bung Karno tersebut sebagai motivasi belajar bagi mereka. Menggapai mimpi dan cita-citanya masing-masing.
Pesan Moral : Semangatlah dalam belajar. Harumkan Indonesia dengan prestasimu sebagai balas budi kita kepada para pejuang kemerdekaan bangsa ini.
Nah, demikianlah cerita fabel kemerdekaan Indonesia ini kak Rasyid buat untuk kalian. Fabel Kemerdekaan Indonesia ini kakak tulis untuk mewarnai dan menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2019.
Semoga kalian yang membacanya dapat memetik pelajaran dalam cerita di atas.
Salam hangat
Belum ada Komentar untuk "Fabel Kemerdekaan RI Oleh Kak Rasyid"
Posting Komentar