Fabel Kura Kura dan Sepasang Itik Versi Kak Rasyid
Tolongtangtugas – Pada kesempatan yang berbahagia ini, kak Rasyid akan kembali menulis cerita fabel untuk pembaca setia blog kakak. Fabel ini berkisah tentang Kura-Kura dan Sepasang Itik.
Oh, iya! Sebelumnya, kak Rasyid sudah menulis fabel tentang kura-kura. Kamu sudah baca, kan?
Jika sudah, maka cerita fabel kali ini akan menjadi story serial terbaru tentang kura-kura. Dalam ceritanya nanti akan ada beberapa tokoh yang akan kalian jumpai. Jadi, dari pada penasaran langsung saja kita simak Fabel Kura Kura dan Sepasang Itik di bawah ini.
Setiap pagi sang raja duduk di halaman kerajaan. Secangkir teh dan beberapa iris roti disajikan di dekatnya. Sambil memandang alam sekitar, ia menikmati hidangannya tadi.
Waktu tak terasa, si raja melamun dan berkhayal sesuatu di atas langit. Pagi itu ia melihat sekawanan burung-burung yang terbang di atasnya. “Aku ingin terbang keatas seperti burung-burung itu”, kata si raja Kurami dalam benaknya.
Raja Kurami begitu larut dalam angan-angannya. Hingga sang raja pun tak sadar, matahari kian meninggi. Panas yang menyengat tubuh seakan tak dirasa olehnya.
Dayang : “Tuan Kurami, mari masuk ke istana. Hari sudah siang.”
Seorang dayang, abdi dalam kerajaan memutus lamunan raja Kurami. Sang raja akhirnya masuk ke dalam istananya yang megah. Karena hari sudah siang, raja Kurami lalu langsung mandi di kolam kesayangan miliknya. Setelah mandinya usai, dia melanjutkan memerintah kerajaan yang dipimpinnya.
Namun, ditengah kesibukan mengatur kerajaan tersebut, raja Kurami masih saja teringat hal yang ia lamunkan tadi pagi. Ia ingin terbang seperti burung-burung.
Khayalan si raja kura-kura tak terbendung. Ia ingin angan-angan untuk terbang di dalam benaknya terwujud. Alhasil, dia memerintahkan pada seorang ajudan kerajaan Kurajon untuk mencari penerbang yang handal untuk membawanya terbang ke langit.
2 hari lamanya si ajudan mencari penerbang untuk raja Kurami. Akhirnya, setelah berusaha cukup keras. Ajudan itu berjumpa dengan dua itik bersaudara yang jago terbang. Dia pun menjelaskan maksud sang raja pada sepasang itik bersaudara tadi.
Ajudan : “Wahai tuan-tuan yang jago terbang, maukah tuan ikut saya ke kerajaan Kurajon?”
Sepasang Itik : “Boleh saja. Ada apa engkau meminta kami ke sana?”
Ajudan itu menjelaskan keinginan raja pada sepasang itik di depannya. Tak lama setelah itu, sepasang itik tersebut dibawa menuju sang raja. Raja Kurami begitu gembira. Sebentar lagi, angan-angannya akan segera menjadi nyata.
Namun, di tengah kegembiraan raja Kurami. Sepasang itik bersaudara berpesan. ‘Tidak baik bagi raja Kurami untuk terbang, karena akan membahayakan. Lagi pula raja tidak memiliki sayap.’ Kata sepasang itik itu.
Raja Kurami bersikeras tetap terbang. Keinginannya harus terwujud. Hingga akhirnya dua itik mengajukan syarat untuk terbang bagi sang raja.
Sepasang Itik : “Apabila raja tetap ingin terbang, maka tuan harus mengikuti syarat dari kami.” Kata itik bersaudara.
Raja Kurami : “Apa syaratnya?” Tanya sang raja.
Sepasang itik itu pun menjelaskan syarat dengan hati-hati. Jika raja tetap ingin terbang maka saat di atas langit nanti raja Kurami tak boleh berbicara. Jika melanggar, resiko tanggung sendiri.
Sang raja sepakat dengan syarat tadi. Hari dan jam terbang akhirnya ditentukan. Terbanglah dia membumbung tinggi ke angkasa.
Sepasang itik bersaudara mengangkat sang raja dengan bantuan ranting kayu yang cukup tebal. Raja Kurami menggigit ranting dengan erat di bagian tengah, sedangkan kedua sisi kanan dan kiri digigit oleh itik bersaudara.
Raja Kurami begitu senangnya. Keinginannya kini menjadi nyata. Ia terbang seperti burung-burung dalam lamunan tiap paginya.
Di tengah suasana gembiranya, seekor burung elang terbang di samping raja Kurami. Elang itu terkejut raja kura-kura bisa terbang. Lantas, ia pun menyapa sang raja dengan santainya.
Elang : “Hai, kura-kura. Kamu pasti raja Kurajon, kan?” Sapa si Elang.
Raja Kurami yang hanyut di dalam senang hati, lupa akan janjinya pada sepasang itik. Sang raja berbicara, menjawab sapaan Elang di angkasa tadi. Gigitan pada ranting yang dibawa sepasang itik pun akhirnya terlepas.
Seketika itu, jatuhlah Raja Kurami dari tempat yang begitu tinggi hingga tubuhnya terpental diantara bebatuan di atas tanah. Kakinya patah serta tempurungnya pecah. Kini, ia memerintah kerajaannya tak seperkasa dahulu. Keinginannya yang berlebihan telah membuatnya hancur.
Demikianlah cerita Fabel Kura Kura dan Sepasang Itik Versi Kak Rasyid hari ini. Semoga kisah di atas memberikan tambahan nilai yang positif bagi kepribadian kita bersama. Sampai jumpa pada cerita fabel karya kak rasyid selanjutnya.
Salam hangat
Oh, iya! Sebelumnya, kak Rasyid sudah menulis fabel tentang kura-kura. Kamu sudah baca, kan?
Fabel Kura Kura dan Sepasang Itik |
Jika sudah, maka cerita fabel kali ini akan menjadi story serial terbaru tentang kura-kura. Dalam ceritanya nanti akan ada beberapa tokoh yang akan kalian jumpai. Jadi, dari pada penasaran langsung saja kita simak Fabel Kura Kura dan Sepasang Itik di bawah ini.
Cerita Fabel Kura Kura dan Sepasang Itik
Pada zaman dahulu, terdapat sebuah kerajaan yang bernama Kurajon. Kerajaan tersebut dipimpin oleh seorang raja yang suka berkhayal. Raja itu bernama raja Kurami.Setiap pagi sang raja duduk di halaman kerajaan. Secangkir teh dan beberapa iris roti disajikan di dekatnya. Sambil memandang alam sekitar, ia menikmati hidangannya tadi.
Waktu tak terasa, si raja melamun dan berkhayal sesuatu di atas langit. Pagi itu ia melihat sekawanan burung-burung yang terbang di atasnya. “Aku ingin terbang keatas seperti burung-burung itu”, kata si raja Kurami dalam benaknya.
Raja Kurami begitu larut dalam angan-angannya. Hingga sang raja pun tak sadar, matahari kian meninggi. Panas yang menyengat tubuh seakan tak dirasa olehnya.
Dayang : “Tuan Kurami, mari masuk ke istana. Hari sudah siang.”
Seorang dayang, abdi dalam kerajaan memutus lamunan raja Kurami. Sang raja akhirnya masuk ke dalam istananya yang megah. Karena hari sudah siang, raja Kurami lalu langsung mandi di kolam kesayangan miliknya. Setelah mandinya usai, dia melanjutkan memerintah kerajaan yang dipimpinnya.
Namun, ditengah kesibukan mengatur kerajaan tersebut, raja Kurami masih saja teringat hal yang ia lamunkan tadi pagi. Ia ingin terbang seperti burung-burung.
Khayalan si raja kura-kura tak terbendung. Ia ingin angan-angan untuk terbang di dalam benaknya terwujud. Alhasil, dia memerintahkan pada seorang ajudan kerajaan Kurajon untuk mencari penerbang yang handal untuk membawanya terbang ke langit.
2 hari lamanya si ajudan mencari penerbang untuk raja Kurami. Akhirnya, setelah berusaha cukup keras. Ajudan itu berjumpa dengan dua itik bersaudara yang jago terbang. Dia pun menjelaskan maksud sang raja pada sepasang itik bersaudara tadi.
Ajudan : “Wahai tuan-tuan yang jago terbang, maukah tuan ikut saya ke kerajaan Kurajon?”
Sepasang Itik : “Boleh saja. Ada apa engkau meminta kami ke sana?”
Ajudan itu menjelaskan keinginan raja pada sepasang itik di depannya. Tak lama setelah itu, sepasang itik tersebut dibawa menuju sang raja. Raja Kurami begitu gembira. Sebentar lagi, angan-angannya akan segera menjadi nyata.
Namun, di tengah kegembiraan raja Kurami. Sepasang itik bersaudara berpesan. ‘Tidak baik bagi raja Kurami untuk terbang, karena akan membahayakan. Lagi pula raja tidak memiliki sayap.’ Kata sepasang itik itu.
Raja Kurami bersikeras tetap terbang. Keinginannya harus terwujud. Hingga akhirnya dua itik mengajukan syarat untuk terbang bagi sang raja.
Sepasang Itik : “Apabila raja tetap ingin terbang, maka tuan harus mengikuti syarat dari kami.” Kata itik bersaudara.
Raja Kurami : “Apa syaratnya?” Tanya sang raja.
Sepasang itik itu pun menjelaskan syarat dengan hati-hati. Jika raja tetap ingin terbang maka saat di atas langit nanti raja Kurami tak boleh berbicara. Jika melanggar, resiko tanggung sendiri.
Sang raja sepakat dengan syarat tadi. Hari dan jam terbang akhirnya ditentukan. Terbanglah dia membumbung tinggi ke angkasa.
Fabel Kura Kura dan Sepasang Itik Versi Kak Rasyid |
Sepasang itik bersaudara mengangkat sang raja dengan bantuan ranting kayu yang cukup tebal. Raja Kurami menggigit ranting dengan erat di bagian tengah, sedangkan kedua sisi kanan dan kiri digigit oleh itik bersaudara.
Raja Kurami begitu senangnya. Keinginannya kini menjadi nyata. Ia terbang seperti burung-burung dalam lamunan tiap paginya.
Di tengah suasana gembiranya, seekor burung elang terbang di samping raja Kurami. Elang itu terkejut raja kura-kura bisa terbang. Lantas, ia pun menyapa sang raja dengan santainya.
Elang : “Hai, kura-kura. Kamu pasti raja Kurajon, kan?” Sapa si Elang.
Raja Kurami yang hanyut di dalam senang hati, lupa akan janjinya pada sepasang itik. Sang raja berbicara, menjawab sapaan Elang di angkasa tadi. Gigitan pada ranting yang dibawa sepasang itik pun akhirnya terlepas.
Seketika itu, jatuhlah Raja Kurami dari tempat yang begitu tinggi hingga tubuhnya terpental diantara bebatuan di atas tanah. Kakinya patah serta tempurungnya pecah. Kini, ia memerintah kerajaannya tak seperkasa dahulu. Keinginannya yang berlebihan telah membuatnya hancur.
Pesan Moral : Berhati-hatilah pada keinginan yang berlebih. Karena bisa jadi hal itu akan membuatmu hancur.
Demikianlah cerita Fabel Kura Kura dan Sepasang Itik Versi Kak Rasyid hari ini. Semoga kisah di atas memberikan tambahan nilai yang positif bagi kepribadian kita bersama. Sampai jumpa pada cerita fabel karya kak rasyid selanjutnya.
Salam hangat
Eh ada si Kura nih, saya tertarik sama ceritanya mas
BalasHapusIya, mas Nurdin. Terima kasih sanjungannya ..
Hapus