Belajar Cerita Fantasi Lengkap Dengan Contohnya
Tolongtangtugas – Secara alamiah, manusia memiliki naluri untuk berfantasi. Dengan menggunakan fantasinya mereka dapat berkreativitas untuk menyusun suatu karya. Bisa berbentuk lukisan, gambar, rancang bangun, atau bahkan tulisan.
Namun, tidak semua fantasi dapat memberikan hal positif. Perlu dilihat kembali apakah gerak fantasinya bagus atau malah sebaliknya. Ada dua jenis fantasi untuk menggolongkan apakah fantasi tesebut positif atau tidak.
Pertama, fantasi aktif. Fantasi jenis ini dikendalikan oleh kemauan dan pikiran seseorang. Manfaatnya adalah orang tersebut dapat menghasilkan karya. Bisa berupa tulisan, gambar dan lain sebagainya.
Kedua, fantasi pasif. Fantasi dalam golongan kedua tidaklah seperti yang pertama tadi. Artinya, fantasi yang diciptakan diluar kendali orang tersebut. Jadi, orang yang berfantasi pasif menjadi penerima (Melamun) berbagai peristiwa di sekitarnya. Tidak ada karya yang dihasilkan.
Sampai di sini kita sudah paham konsep fantasi yang baik. Selanjutnya kita akan mengenal Cerita Fantasi sebagai buah imajinasi yang kita miliki.
Dari paparan di atas, bisa dilihat bahwa tema dari cerita fantasi adalah perkara yang berbau imajinasi, ajaib (majic) dan supernatural. Singkatnya, dibuat-buat. Misalnya, tokoh dalam cerita tersebut bisa masuk ke dimensi lain atau bisa juga si tokoh mampu naik ke atas awan dan lain semacamnya.
Bila disimak lebih jauh, genre cerita ini sedikit sama dengan Cerita Fabel. Namun, dalam fabel tidak ada unsur supernatural dan kesaktiannya. Silahkan kamu baca tentang perbedaannya dengan fabel di sini.
Penjelasan lengkap mengenai penggunaan bahasa pada cerita fantasi bisa kamu lihat dalam Ciri Kebahasaan di bawah ini.
1. Berdasarkan Kesesuaiannya
Berdasarkan kesesuaiannya dengan kehidupan nyata, cerita fantasi dibagi menjadi dua kategori:
Cerita Fantasi Total: Berisi fantasi pengarang cerita terhadap objek tertentu. Pada kategori ini semua yang terdapat dalam cerita tidaklah terjadi dalam dunia nyata. Baik itu nama tokoh, nama objek, nama tempat dan sebagainya adalah benar-benar rekaan pengarang.
Cerita Fantasi Irisan: Berisi fantasi penulis yang dikombinasikan dengan aspek kehidupan nyata. Mulai dari nama tokoh, nama tempat dan peristiwanya. Jadi, tokoh, objek dan peristiwa dalam kategori ini diambil dari rekaan pengarang dan dunia nyata.
2. Berdasarkan Latar Cerita
Sama dengan sebelumnya, berdasarkan latar cerita, cerita fantasi dibedakan menjadi dua kategori yaitu:
Latar Sezaman: Atinya latar yang dipakai satu masa. Bisa berupa fantasi masa kini, fantasi masa lampau, atau fantasi futuristik/ masa yang akan datang.
Latar Lintas Waktu: Artinya cerita fantasi tersebut memakai dua latar waktu yang berbeda. Contohnya, masa kini yang digabung dengan zaman prasejarah, dan/atau masa kini dengan 10 tahun mendatang.
Setelah mengenal apa itu cerita fantasi, ciri-ciri cerita fantasi, ciri kebahasaan, struktur teks dan jenis cerita fantasi, pada bagian akhir ini kita akan belajar membuat cerita fantasi dengan tangan kita. Agar lebih mudah dipelajari kak Rasyid akan menyusunnya secara singkat dan sederhana.
Jago si ayam jantan berkepala merah menyala bersiap menunggu gilirannya. Ia ikut sebuah sayembara yang diadakan oleh ratu hewan di Bukit Bungkul Barat. Barang siapa yang menang bakal mendapat hadiah dari sang ratu.
Sayembara yang luar biasa besar itu diikuti oleh banyak hewan. Ada sekitar 100 hewan yang beradu sakti di ajang pembuktian kesaktian itu. Diantara lawan si Jago, terdapat dua pesaing yang cukup berat. Namanya Koko dan Morsat.
Koko adalah Macan yang terkenal memiliki kemampuan suara auman yang keras. Sedangkan Morsat adalah Singa yang gagah dengan auman yang tak kalah menggelegar.
“Hei, Jago. Untuk apa kau ikut sayembara ini. Kau akan kalah pada kami.” Kata Koko dan Morsat.
“Aku hanya patuh pada perintah guruku. Beliau memintaku untuk ikut ajang ini.” Saut Jago.
Walaupun lawannya cukup berat, Jago tetap percaya diri. Tujuh hari lamanya dia bertapa di pantai selatan untuk menyempurnakan ilmu setelah mendapat perintah dari mendiang guru. Akhirnya, ilmunya paripurna. Jago siap beradu sakti dengan lawan tandingnya.
Sayembarapun dimulai. Tiap peserta berkesempatan membuktikan suara hebatnya. Jawara yang mampu menggetarkan Bukit Bungkul Barat akan menjadi pemenangnya.
“Aaaaaaeeerrrrrrrrr.” Suara auman Morsat menggelegar.
Suara auman Morsat berhasil mengalahkan seluruh pesaingnya. Dia membuat Bukit Bungkul sedikit bergetar. Sang ratupun memberikan sanjungan pada kehebatan Morsat. Semua peserta yakin, Morsat bakal menjadi juaranya.
Akan tetapi, Jago belum dipanggil maju untuk menunjukkan kehebatannya. Jago meminta izin pada sang ratu untuk menunjukkan kemampuannya. Setalah itu, ia pun melantangkan kokokannya yang sangat nyaring.
“Kooooookkoooooooookkoooooookk.” Jago berkokok panjang.
Suaranya seperti badai dan angin ribut, membuat Bukit dan arena sayembara berguncang hebat. Para peserta berlarian kesana-kemari. Mereka takut, Bukit Bungkul Barat longsor akibat kokokan si Jago.
Tak lama setelah Jago menunjukkan kekuatannya, guncangan hebat pun reda. Ratu, Morsat, Koko dan peserta lomba di sana mengakui kehebatan Jago. Jago pun dinobatkan sebagai juara dan mendapat hadiah besar dari sang ratu.
Nah, demikianlah cerita fantasi karya kak Rasyid. Bagaimana pendapat kalian mengenai cerita di atas ..? Tulis tanggapanmu di kolom komentar, ya ..!
Dengan selesainya cerita fantasi karya kakak di atas, menandakan berakhir pula pembahasan kita tentang cerita fantasi kali ini. Ulasan cerita fantasi tadi, semoga membantumu belajar membuat cerita fantasi karyamu sendiri. Selamat mencoba ..
Salam hangat
Namun, tidak semua fantasi dapat memberikan hal positif. Perlu dilihat kembali apakah gerak fantasinya bagus atau malah sebaliknya. Ada dua jenis fantasi untuk menggolongkan apakah fantasi tesebut positif atau tidak.
Pertama, fantasi aktif. Fantasi jenis ini dikendalikan oleh kemauan dan pikiran seseorang. Manfaatnya adalah orang tersebut dapat menghasilkan karya. Bisa berupa tulisan, gambar dan lain sebagainya.
Kedua, fantasi pasif. Fantasi dalam golongan kedua tidaklah seperti yang pertama tadi. Artinya, fantasi yang diciptakan diluar kendali orang tersebut. Jadi, orang yang berfantasi pasif menjadi penerima (Melamun) berbagai peristiwa di sekitarnya. Tidak ada karya yang dihasilkan.
Sampai di sini kita sudah paham konsep fantasi yang baik. Selanjutnya kita akan mengenal Cerita Fantasi sebagai buah imajinasi yang kita miliki.
Apa sih Cerita Fantasi itu?
Cerita fantasi merupakan salah satu genre cerita imajinatif yang diciptakan seorang penulis. Dalam cerita fantasi mengandung hal yang bersifat majic (ajaib), keghaiban dan supernatural. Selain itu, tokoh dan latar yang ada di dalamnya dibuat oleh penulis (tidak ada di dunia nyata) atau dimodifikasi dari dunia nyata.Cerita Fantasi |
Dari paparan di atas, bisa dilihat bahwa tema dari cerita fantasi adalah perkara yang berbau imajinasi, ajaib (majic) dan supernatural. Singkatnya, dibuat-buat. Misalnya, tokoh dalam cerita tersebut bisa masuk ke dimensi lain atau bisa juga si tokoh mampu naik ke atas awan dan lain semacamnya.
Bila disimak lebih jauh, genre cerita ini sedikit sama dengan Cerita Fabel. Namun, dalam fabel tidak ada unsur supernatural dan kesaktiannya. Silahkan kamu baca tentang perbedaannya dengan fabel di sini.
Ciri-Ciri Cerita Fantasi
Agar lebih jelas lagi, mari kita lihat beberapa ciri-ciri cerita fantasi di bawah ini:- Ide ceritanya tidak dibatasi oleh realita atau fakta dunia nyata (terbuka pada daya hayal pengarang).
- Dalam cerita fantasi mengandung keanehan, seperti adanya makhluk ajaib, sihir, ataupun sesuatu yang misterius.
- Latar cerita dapat menembus (lebih dari satu) ruang dan waktu.
- Tokoh dalam cerita mempunyai keunikan (sakti). Seperti punya kekuatan super untuk melakukan sesuatu.
- Bersifat fiktif, alias bukan berdasarkan kejadian nyata.
- Bahasa yang digunakan dalam cerita fantasi variatif, ekspresif, dan memakai ragam percakapan non-formal.
Penjelasan lengkap mengenai penggunaan bahasa pada cerita fantasi bisa kamu lihat dalam Ciri Kebahasaan di bawah ini.
Ciri Kebahasaan Dalam Cerita Fantasi
Terdapat enam ciri kebahasaan dalam cerita fantasi yang dapat diketahui, yaitu:- Memakai kata ganti dan nama orang. Contohnya seperti ‘aku, dia, mereka, Dika, Ahmad dll’.
- Memakai kata yang mencerap panca indera untuk mendeskripsikan latar cerita (suasana, waktu dan tempat). Contoh kata yang mencerap latar waktu; Menjelang tengah malam sekitar jam 23:45 WIB, kawanan burung gagak beterbangan membawa bongkahan batu api.
- Menggunakan kata dengan makna kias dan makna khusus. Misalnya, Serigala itu bergigi tajam. Giginya seakan mampu membelah benda apa saja yang disentuhnya.
- Memakai kata sambung sebagai penanda datangnya tokoh baru dan perubahan latar. Contoh, Setelah itu aku berlari dengan cepat masuk ke alam mimpi. Lima tahun yang lalu, Dika sampai di Bukit Nirwana yang didambakannya.
- Memakai kata ungkapan keterkejutan. Misalnya, tak diduga awan-awan mulai berubah warna menjadi merah muda.
- Menggunakan dialog/ kalimat langsung dalam ceritanya. Contoh, “Pergi kau, aku sudah tidak membutuhkanmu lagi!” teriak Dono dengan keras. Aku terkejut mendengar perkataan Dono. Aku beranjak pergi mengiyakan permintaannya.
Struktur Teks Cerita Fantasi
Pada bagian struktur cerita, cerita fantasi memiliki tiga struktur, yaitu orientasi, komplikasi, dan resolusi. Penjelasan dari masing masing struktur teks cerita fantasi adalah sebagai berikut:- Orientasi : Berisi pengenalan tokoh, tema, latar, watak tokoh dan konflik.
- Komplikasi : Adalah bagian dimana terjadi hubungan sebab akibat sehingga muncul permasalahan hingga masalah tersebut memuncak (klimak).
- Resolusi : Merupakan penyelesaian dari permasalahan atau konflik yang tejadi.
Jenis Cerita Fantasi
Selanjutnya, kita akan mengulas jenis cerita fantasi. Apa saja jenis cerita fantasi, berikut jawabannya:1. Berdasarkan Kesesuaiannya
Berdasarkan kesesuaiannya dengan kehidupan nyata, cerita fantasi dibagi menjadi dua kategori:
Cerita Fantasi Total: Berisi fantasi pengarang cerita terhadap objek tertentu. Pada kategori ini semua yang terdapat dalam cerita tidaklah terjadi dalam dunia nyata. Baik itu nama tokoh, nama objek, nama tempat dan sebagainya adalah benar-benar rekaan pengarang.
Cerita Fantasi Irisan: Berisi fantasi penulis yang dikombinasikan dengan aspek kehidupan nyata. Mulai dari nama tokoh, nama tempat dan peristiwanya. Jadi, tokoh, objek dan peristiwa dalam kategori ini diambil dari rekaan pengarang dan dunia nyata.
2. Berdasarkan Latar Cerita
Sama dengan sebelumnya, berdasarkan latar cerita, cerita fantasi dibedakan menjadi dua kategori yaitu:
Latar Sezaman: Atinya latar yang dipakai satu masa. Bisa berupa fantasi masa kini, fantasi masa lampau, atau fantasi futuristik/ masa yang akan datang.
Latar Lintas Waktu: Artinya cerita fantasi tersebut memakai dua latar waktu yang berbeda. Contohnya, masa kini yang digabung dengan zaman prasejarah, dan/atau masa kini dengan 10 tahun mendatang.
Setelah mengenal apa itu cerita fantasi, ciri-ciri cerita fantasi, ciri kebahasaan, struktur teks dan jenis cerita fantasi, pada bagian akhir ini kita akan belajar membuat cerita fantasi dengan tangan kita. Agar lebih mudah dipelajari kak Rasyid akan menyusunnya secara singkat dan sederhana.
Contoh Cerita Fantasi
Kokokan Sakti si Jago
Contoh Cerita Fantasi |
Sayembara yang luar biasa besar itu diikuti oleh banyak hewan. Ada sekitar 100 hewan yang beradu sakti di ajang pembuktian kesaktian itu. Diantara lawan si Jago, terdapat dua pesaing yang cukup berat. Namanya Koko dan Morsat.
Koko adalah Macan yang terkenal memiliki kemampuan suara auman yang keras. Sedangkan Morsat adalah Singa yang gagah dengan auman yang tak kalah menggelegar.
“Hei, Jago. Untuk apa kau ikut sayembara ini. Kau akan kalah pada kami.” Kata Koko dan Morsat.
“Aku hanya patuh pada perintah guruku. Beliau memintaku untuk ikut ajang ini.” Saut Jago.
Walaupun lawannya cukup berat, Jago tetap percaya diri. Tujuh hari lamanya dia bertapa di pantai selatan untuk menyempurnakan ilmu setelah mendapat perintah dari mendiang guru. Akhirnya, ilmunya paripurna. Jago siap beradu sakti dengan lawan tandingnya.
Sayembarapun dimulai. Tiap peserta berkesempatan membuktikan suara hebatnya. Jawara yang mampu menggetarkan Bukit Bungkul Barat akan menjadi pemenangnya.
“Aaaaaaeeerrrrrrrrr.” Suara auman Morsat menggelegar.
Suara auman Morsat berhasil mengalahkan seluruh pesaingnya. Dia membuat Bukit Bungkul sedikit bergetar. Sang ratupun memberikan sanjungan pada kehebatan Morsat. Semua peserta yakin, Morsat bakal menjadi juaranya.
Akan tetapi, Jago belum dipanggil maju untuk menunjukkan kehebatannya. Jago meminta izin pada sang ratu untuk menunjukkan kemampuannya. Setalah itu, ia pun melantangkan kokokannya yang sangat nyaring.
“Kooooookkoooooooookkoooooookk.” Jago berkokok panjang.
Suaranya seperti badai dan angin ribut, membuat Bukit dan arena sayembara berguncang hebat. Para peserta berlarian kesana-kemari. Mereka takut, Bukit Bungkul Barat longsor akibat kokokan si Jago.
Tak lama setelah Jago menunjukkan kekuatannya, guncangan hebat pun reda. Ratu, Morsat, Koko dan peserta lomba di sana mengakui kehebatan Jago. Jago pun dinobatkan sebagai juara dan mendapat hadiah besar dari sang ratu.
Nah, demikianlah cerita fantasi karya kak Rasyid. Bagaimana pendapat kalian mengenai cerita di atas ..? Tulis tanggapanmu di kolom komentar, ya ..!
Dengan selesainya cerita fantasi karya kakak di atas, menandakan berakhir pula pembahasan kita tentang cerita fantasi kali ini. Ulasan cerita fantasi tadi, semoga membantumu belajar membuat cerita fantasi karyamu sendiri. Selamat mencoba ..
Salam hangat
keren uy cerita fantasinya bisa kupakai buat cerita ke sepupu kl lg kumpul bareng, eheheh
BalasHapusTerima kasih sanjungannya, Ella ..
HapusSilahkan diceritakan pada sepupunya. Semoga terhibur, ya ..